Senin, 22 September 2014

Ken Arok vs Tunggul Ametung, Siapa Benar?

Saya teringat kisah pembunuhan yang dilakukan oleh ken arok terhadap tunggul ametung. Jika dilihat dari sisi moral baik dan buruk, ken arok jelas adalah pihak yang bersalah sepenuhnya atas kejadian itu. Apalagi jika dilihat lagi dari sisi agama. Setiap pemuka agama akan menyalahkan tindakan ken arok yang nekad membunuh tunggul ametung. Karena dalam agama apapun, pembunuhan terhadap manusia manusia adalah merupakan dosa besar.
Ken arok membunuh tunggul ametung bukan karena dendam, emosi, ataupun harta apalagi tahta. Alasan satu-satunya, sejauh yang saya tahu, adalah karena ia terpikat oleh kecantikan paras yang dimiliki istri dari tunggul ametung yang bernama Kendedes. Barangkali, niat di dalam hati ken arok tiba-tiba muncul dan mendobrak sanubarinya, membangunkan nafsu kebinatangan yang tidur di dalamnya. Karena telah memandang betapa mulus dan bercahaya paha daripada sang juwita kendedes. Hingga ia dengan segenap kesungguhan hati, memberanikan diri untuk mencuri keris ampuh buatan mpu gandring yang kelak akan digunakannya untuk membunuh suami daripada kendedes. Sampai pada persepsi ini, ken arok adalah seorang kesatria bajingan dan biadab yang rela mengorbankan reputasinya sendiri hanya demi wanita yang dicintainya yang sudah menjadi hak orang lain.
Namun, bagaimanapun ken arok hanyalah memainkan perananya.Dan dia adalah manusia biasa yang dianugrahi akal dan nafsu yang ada di dalam dirinya. Apalagi pada dasarnya segala yang terjadi di alam raya ini sebesar dan sekecil apapun, adalah tak pernah luput dari penglihatan dan seijin Yang Maha Kuasa.
Saya justru respek kepada ken arok yang teguh dan berani mewujudkan apa yang dicita-citakannya. Meskipun ia halalkan segala cara untuk menggapainya. Jika saja tunggul ametung tak pernah menampakkan sosok istrinya kepada publik, sehingga tidak ada seorangpun yang pernah melihat kecantikan kendedes, maka tak akan pernah terjadi peristiwa pembunuhan terhadap dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar