Kamis, 03 Oktober 2013

Menulis itu...

Bagi saya, ketika pertama kali menulis, adalah tentang bagaimana mengenali diri sendiri. Dengan menulis maka saya sedang berusaha berkenalan dengan diri sendiri. Ibarat diri itu adalah calon pacar, maka dengan menulis itu saya berarti menyalami, lalu menyelami, dengan tujuan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memahami diri sendiri.

Memulai sebuah kata mungkin tidak terlalu sulit bagi saya, namun merangkainya menjadi sebuah kalimat adalah sebuah langkah awal yang sangat membutuhkan keberanian bagi saya untuk menuangkannya agar menjadi sebuah tulisan yang benar-benar adalah hasil perkenalan saya dengan diri saya sendiri. Meskipun tidak karuan pasti, nantinya tulisan yang akan saya muat di blog ini adalah tentang diri ini. Hahaha.. Sebegitu narsisnya saya!!

Menulis bukan perkara yang sulit. Yang sulit dari menulis adalah menulis dengan karakter kita sendiri. Karena dibutuhkan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Bukan hanya tentang teknik dan rangkaian kata-nya. Namun ada sisi-sisi dari dalam batin yang perlu kita kuak agar kita menjadi tau seberapa dalam penghayatan kita terhadap apa-apa yang telah memenuhi ruang batin kita. Entah itu masalah ketuhanan, hubungan terhadap keluarga, sosial, tragedi yang menimpa kita, suka cita dalam pekerjaan, cinta lawan jenis, bahkan mungkin tentang seksualitas.

Bagi saya tidak ada hal yang tabu untuk dituangkan dalam sebuah tulisan. Setiap orang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan dirinya. Untuk apa kita menutup-nutupi diri dari kita sendiri dan orang lain (dalam hal ini adalah pembaca) ? Jika terhadap diri sendiri saja kita tak mampu berbuat jujur, bagaimana kita dapat memiliki kepercayaan diri untuk berjumpa dengan orang lain dan terutama diri kita sendiri? Karena yang paling sering kita jumpai di dalam hidup bukanlah orangtua,istri,anak apalagi tetangga, tapi diri kita sendiri.

Maka ibarat kita sedang masa-masa pedekate terhadap calon pacar, seyogyanya kita jujur dan terbuka.Bagaimana hubungan kita akan baik nantinya jika dalam berkenalan kita tak bersikap apa adanya?

Tidak penting baik atau buruk tulisan kita. Tidak penting benar atau salah pandangan kita. Karena inilah diri kita.
Dalam hubungan pedekate dengan calon pasangan kita pun, sangat tidak mungkin jika selama proses perkenalan itu kita tak mengalami kesalahan. Mungkin pertentangan demi pertentangan, pertikaian demi pertikaianpun akan tak terelakkan. Untuk itulah kita saling menyelami dan memahami.Dengan kita menulis, setidaknya kita belajar untuk mengerti seberapa dekat kita terhadap diri kita. Karena kita bisa menjadikannya cermin. Setiap dari kita memerlukan cermin, untuk melihat seperti apa seluruh bagian tubuh kita. Bagaimana kita bisa melihat bentuk dua telinga kita jika tak ada cermin?

Saya teringat sebuah kalimat entah dari kitab suci atau sekedar peribahasa yang bunyinya kita-kira, "Ikatlah ilmu dengan tulisan, karena ilmu itu ibarat binatang liar dan tulisan adalah jaringnya."
Menulislah kawan...

1 komentar: